Keep It Simple, Beb! (Work Life #1)
September 23, 2017
Selamat malam, Beb! long
weekend begini kalian kemana? Hang out
with the girls? Ngupi-ngupi cantik sambil ngomongin yang seru-seru atau spending time with family? Atau jangan-jangan
lagi duduk manis di rumah kayak aku? Huhuhu … weekend-weekend di rumah nih, Beb! soalnya bertepatan dengan jadwal
kerjaan Mr.Hubby lagi padat, jadi emak di rumah deh nemenin bocah.
Sesiangan udah di isi dengan kejar tayang drakor,
sesorean aku semedi depan laptop sampaiiiii nanti kalo ngantuk datang.
Beginilah jadi emak-emak yang stay at
home, rutinitas setiap hari selalu sama. Beda pas jaman jadi wanita karir
dulu :p
Emang, emak pernah jadi emak karir? Wiihhh, jangan salah
dulu sebelum memutuskan jadi stay at home mommy aku kan emak karir.
Hahaha, bahasanya gitu ya kan, emak karir! :p
Betewe, ngomongin karir, jadi pengen balik kerja, secara
kadang aku hampir kehilangan kewarasan kalo di geber terus sama rutinitas rumah
tangga yang gak ada habisnya. Eh tapi waktu jadi emak karir malah kebalikannya.
Boring banget di kantor dan pengen cepet pulang, giliran udah libur sehari pengen
nambah libur. Pengen cepet-cepet resign dan jadi nyonyah di rumah aja! Lah,
kok?
Pernah gak kamu merasa amat sangat tertekan di kantor? Setiap
kali kamu menjejakkan kaki di kantor itu bawaanya pengen pulang, seperti ada
sesuatu yang menyesakkan dada. Merasa ada di lingkaran setan. Gak sabar, gak
tahan lagi dan ngajuin surat pengunduran diri ke Pak Boss. Parahnya ketika si
Pak Boss nanya alasan kenapa kamu mengundurkan diri, kamu malah kebingungan mau
jawab apa. Kamu kebingungan menjelaskan
inti permasalahan yang membuat kamu memutuskan untuk berhenti bekerja.
Beb, mau nya tuh jangan keburu esmosi ngambil keputusan
berhenti. Maunya kamu isi form cuti
ajah, sembari cuti kan kamu bisa memikirkan dengan matang tentang bagaimana
kelanjutan karir kamu. Sayang kan, kalo pas udah ngajuin resign letter trus tetiba pengen kerja lagi. Cuti aja beb, nah abis
cuti kamu bisa kembali kerja dengan semangat baru.
Biasanya nih ya, pengalaman dari yang udah-udah saat kamu
berlibur itu pikiran kita bebas dari kesibukan kantor. Nah, di saat itulah kamu
bisa menyadari kalau selama ini tuh, dinamika kerja di kantor kerap diruwetkan oleh
berbagai hal dan tindakan yang gak penting. Abis itu, pasti deh kamu bisa mikir
lempeng, kemudian memutuskan bahwa hidup kamu tuh harus berubah. Ubah yang
ribet-ribet menjadi hal yang sederhana, dengan begitu kamu bisa kembali enjoy bekerja di kantor!
Kalo selama ini kamu berpikir, kalau perubahan bakal
bikin hidup kamu makin kompleks. Ternyata, engga kan? Perubahan hidup kamu
justru bisa kamu mulai dengan menyederhanakan hidup kamu. Menyederhanakan hidup dapat membantu kamu
menciptakan keseimbangan yang kamu inginkan dalam kehidupan dunia kerja,
kehidupan keluarga, maupun kehidupan pribadi kamu.
Ketika hidup kamu sudah seimbang, kamu pasti akan kembali
yakin dan bersemangat untuk mencapai tujuan hidup kamu. Ada beberapa manfaat
yang bisa kamu dapatkan dengan menyederhanakan kehidupan kamu. Kamu bisa lebih
punya banyak waktu untuk kekasih, pasangan, keluarga, sahabat serta diri kamu
sendiri. Selain itu, kamu juga bisa mengembangkan sisi diri kamu yang lain.
So, betapa pun kamu menyukai pekerjaan kamu yang
sekarang, sekedar menerimanya begitu saja, atau benar-benar tak menyukainya.
Kamu harus berubah! Saatnya kamu melakukan perubahan dalam dunia kerja kamu,
Beb! Nih, aku kasih beberapa tips untuk menyiasati dunia kerja dan meraih lebih
banyak kenikmatan hidup.
Beb, Let’s make
your work life simple!
·
Make It
Simple #1
Kurangi Lembur dan Bekerja di Akhir Pekan
Beb, berapa jam kamu bekerja di kantor setiap hari?
Apakah sudah lebih dari delapan jam, waktu standar bekerja di negeri ini?
Apakah kamu juga sering kali datang ke kantor di akhir pekan untuk
menyelesaikan pekerjaan? Jika kamu menjawab ‘ya’ untuk kedua pertanyaan di
atas, kamu harus segera memperbaiki jadwal kerja kamu, Beb!
Sadar gak sih, Beb? kamu bisa tetap bahagia, produktif,
puas dan juga berhasil, meski tidak bekerja lebih lama 40 jam seminggu. Bahkan, kamu akan merasa lebih bahagia,
produktif san puas jika sudah berhasil
mengurangi jam kerja kamu itu. Bayangin deh, Beb! apa yang bisa kamu
lakukan jika seandainya malam ini kamu tidak lembur di kantor. Kamu bisa
bercengkrama dengan sahabat, kencan dengan kekasihmu, memanjakan pasanganmu
atau kamu bisa berbaring nyaman di kamar sambil mendengarkan musik easy listening, atau membaca novel
favoritmu.
Lebih asyik kan? Ketimbang kamu terkurung di kantor
dengan setumpuk kerjaan, apalagi jika kamu lembur sendirian! Begitu juga di
kala weekend. Kamu jelas akan lebih happy jika dua hari libur itu tidak kamu
habiskan di meja kerja.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mulai
mengurangi kebiasaan lembur dan ngantor pas weekend.
Eh, kamu kurangi aja dulu, Beb! karena berubah secara drastis juga biasanya
lebih sulit dilakukan. Kamu bisa
memulainya dengan ;
Periksa jadwal
kerja kamu! Bertekadlah untuk mengurangi jam kerja kamu, setidaknya selama
tiga sampai enam bulan ke depan. Maksimalkan waktu delapan jam kamu di kantor,
sehingga kamu tidak perlu tinggal lebih lama. Susun jadwal dengan cermat. Misalnya,
di saat akan rapat dengan klien di luar kantor, kamu bisa memperhitungkan jarak
tempuh serta faktir tak terduga seperti kemacetan. Sehingga schedule kamu gak molor dan akhirnya bikin
harimu berantakan.
Jangan bawa
pekerjaan kamu pulang! Hayo ngaku! Siapa yang punya kebiasaan buruk yang
satu ini? Beb, waktu kamu di rumah harusnya bisa kamu nikmati dengan baik untuk
beristirahat, sehingga esok harinya kamu bisa melanjutkan pekerjaan dengan
pikiran yang lebih cerah. Ingat, Beb! bekerja berlebihan akan menyita waktu
yang seharusnya dibutuhkan untuk mengembangkan diri. Kamu pun akan mengalami
kesulitan untuk menjadi pribadi yang seimbang. So, besok jangan bawa
pekerjaanmu ke rumah!
Selektiflah
memilih tawaran pekerjaan! Saat Pak Boss menawarkan sebuah project, misalnya, coba pikirkan apakah
memang kamu punya waktu untuk mengerjakannya? Jangan sampai kamu langsung
menerimanya, tapi kemudian kamu kerepotan sendiri menyelesaikannya. Jika kamu
tidak bisa, bilang aja langsung ke Pak Boss, kalo kamu tidak bisa menerima project tersebut.
Trus yah, Beb! jangan melibatkan diri dalam pekerjaan
yang sebenarnya bukan tanggung jawab kamu. Ini hanya akan membuat beban
pekerjaan kamu semakin banyak, tapi gak ada tujuannya. Untuk apa, ya kan?
·
Make It
Simple #2
Kurangi Kebiasaan Buruk di Kantor
Beb, nih ya aku punya contoh kasus! Si A dan si B dalam
keseharian di kantor. Sesampainya di kantor si A selalu memulai harinya dengan
me-review jadwal kerja yang sudah tertulis di journal-nya. Lalu ia akan langsung mulai bekerja sampai jam makan
siang datang.
Sementara itu si B, mengawali aktivitasnya di kantor
dengan menghampiri meja rekan kerja yang lain. Ber-chitchat selama setengah
jam. Haha-hihi dulu, kemudian setelah ia kembali ke meja kerjanya, menyalakan komputer,
lalu mengecek notifikasi medsoc yang
masuk, membacanya dan membalas komentar-komentas yang masuk ke medsoc-nya, sampai menjelang makan siang
tiba.
Duh, Beb, menurut kamu siapa yang bekerja lebih efektif? Tentu
saja kamu akan menunjuk si A. membaca komentar masuk di medsoc atau bergosip dengan rekan kerja memang bukan suatu
kejahatan. Tapi, kamu harus tau Beb! dua hal itu bisa menjadi kebiasaan yang
kronis yang nantinya akan membuat kamu tidak bisa bekerja dengan baik.
Kamu bisa memilih mengobrol dengan rekan kerja di jam
makan siang, misalnya. Tapi kamu juga harus menentukan mana yang pantas di respon
dahulu dan mana yang masih bisa menunggu. Beberapa prilaku buruk lainnya yang
bisa merepotkan karir kamu adalah;
Terlalu lama
bicara di telepon. Kamu pernah ditelepon temen kamu di saat kamu sadang
sibuk dengan setumpuk pekerjaan kantor? Jika kamu terlalu sibuk, katakan terus
terang kepada teman kamu yang menelepon hanya untuk bergosip. Mintalah dia
untuk menelepon nanti saja. Ada baiknya juga jika kamu menyediakan waktu khusus
untuk menelepon, seperti misalnya sore hari di saat kamu benar-benar punya
waktu senggang. Sepanjang kamu bekerja di siang dan pagi hari, fokus dan
konsentrasi kamu tidak akan terganggu oleh deringan telepon.
Kecanduan internet.
Beb, berapa lama waktu yang kamu buang percuma untuk menelusuri situs-situs
yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan kamu? Padahal, waktu tersebut bisa
kamu gunakan untuk bekerja atau mengerjakan sebuah project baru, yang nantinya bisa mengantar kamu ke pintu promosi jabatan.
Jika kamu mau berselancar di dunia maya, lakukanlah setelah pekerjaan kamu
selesai atau di saat senggang saja.
Menunda-nunda
pekerjaan. Kamu tahu gak, Beb! kebiasaan menunda-nunda pekerjaan itu bisa
mengacaukan jadwal kerja dan waktu yang seharusnya bisa kamu gunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan kamu. Nah, ini aku banget nih beb! hehehe. Ketika kamu
menunda pekerjaan kamu, otomatis mutu pekerjaan menurun, trus perasaan malas
makin gede. Yuk, Beb! buru-buru sadar bahwa menunda pekerjaan itu tidak akan
membuat pekerjaan kamu lebih berkualitas. Pun jika kamu melakukannya karena
takut gagal, ingin bebas dari kesulitan, atau sekedar menantang diri kamu untuk
bekerja di bawah tenggat waktu yang sempit. Gak ada gunanya juga, kan?
·
Make It Simple
#3
Kurangi Stress
Beb, perasaan tidak nyaman dan tertekan di kantor juga
bisa membuat kamu tidak bisa bekerja dengan maksimal. Ujung-ujungnya, kamu
tenggelam dalam perasaan tak menentu, kemudian sulit berkonsentrasi bekerja.
Semuanya jadi terganggu dan kacau balau. Aku pernah mengalaminya, Beb! Siapa
aja mungkin pernah mengalaminya, termasuk juga, kamu! Ketika kamu beranggapan
seperti berada di lingkaran setan. Apalagi, di saat stres kamu cenderung
bereaksi secara berlebihan terhadap sesuatu. Hal yang sebenarnya tidak terlalu
sulit, bisa dianggap amat sulit. Hal kecil jadi dibesar-besarkan. Kalo udah
gitu, gak ada jalan lain selain menumpas tuntas stress tersebut. Mau tau
caranya, Beb?
Beristirahatlah.
Jika kamu kelelahan, bisa jadi itu memicu kamu stress di kantor. Kelelahan juga bisa jadi karena kamu tidsak
menyempatkan diri untuk makan siang tepat waktu atau berjalan sejenak dari meja
kamu. Atau bisa jadi, karena kamu menolak untuk berhenti bekerja sejenak,
ketika sudah merasa kewalahan. Take a
break, girls! Kamu pantas mendapatkannya. Setelah beristirahat sejenak,
biasanya kamu akan merasa lebih segar dan penuh ide-ide baru.
Tersenyumlah. Sebuah penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa di
saat kita tersenyum, zat endorphin akan terlepas ke dalam otak. Tersenyum
menciptakan keadaan ‘melayang’ dalam waktu singkat, yang sangat aman dan alami.
Kamu akan merasakan tenang, percaya diri, dan bahagia. Kamu gak perlu
berkeliing kantor untuk memamerkan senyummu, gak perlu! Ntar yang ada kamu
dianggap belok, lagi! Kamu cukup tersenyum saat bicara dengan rekan kerjamu,
dan juga tersenyum dalam hati. LIhatlah dampaknya, kamu akan mampu bersikap
positif terhadap segala hal yang kamu alami.
Tertawalah.
Senyum dan tertawa adalah dua hal yang berbeda ya, Beb! Misal nih ya, kamu
mengalami hal memalukan di kantor seperti hak sepatumu patah di hadapan seisi
kantor. Kamu bisa mengalihkan rasa malu-mu menjadi kelucuan, kemudian
tertawalah. Gelak tawa yang kekuar dari mulut kamu bisa membantu kamu merasa
leboh rileks, hingga lupa pada hak sepatumu yang patah, terlebih kamu akan lupa
pada rasa malu-mu.
·
Make It
Simple #4
Kurangi Pengeluaran Uang
Beb, sebenernya apa sih hubungan keborosan dengan karir
kamu? Jelas ada, Beb! Taroklah kamu sering menghabiskan uangmu untuk shopping
tanpa perencanaan, akibatnya kamu akan kekurangan uang. Jika kamu kekurangan
uang, kamu merasa butuh melakukan kerja lebih keras demi mendapatkan uang
tambahan. JIka kamu bekerja lebih keras,
otomatis kamu tak punya waktu untuk menikmati hidup kamu sendiri. Dan
seandainya itu terjadi, hari-hari kerja kamu akan selalu dibayangi awan gelap.
Bukannya bahagia, kamu malah selalu dihantui oleh kalimat, ‘hutang,hutang dan
hutang!’
Mengurangi pengeluaran bisa membuat kehidupan karir kamu
jadi lebih sederha dan tentu saja menyenangkan. Alih-alih bekerja demi
mendapatkan uang semata, kamu mulai bisa merancang strategi karir kamu untuk
hal yang lebih positif. Berikut tips
mengelola keuangan kamu ;
Hiduplah dalam
batas kemampuanmu sendiri. Kamu wajib paham dan mengetahui dengan pasti
berapa uang yang kamu hasilkan dan berapa uang yang kamu keluarkan setiap
bulannya. Buatlah rancangan anggaran keuangan kamu setiap bulannya. Pastikan
keuangan kamu tidak besar pasak daripada tiang.
Sempatkan untuk
menabung! Trik yang paling jitu untuk bisa menabung setiap bulannya adalah
dengan menyisihkan sebagian gajimu di saat baru menerimanya. Jadi, jangan
menunggu menyisihkannya dari sisa gaji kamu. Kamu juga bisa menabung dalam
bentuk lain, seperti melalui investasi berupa asuransi, reksadana, maupun
bentuk lainnya.
Jadilah pembelanja
yang sadar diri. Beb, pastikan semua uang yang kamu keluarkan memang kamu
butuhkan. Buat juga komitmen, bahwa jika tiba-tiba ada sesuatu yang bebar-benar
harus dibeli kamu akan memasukkan ke dalam daftar. Tempel daftar belanja kamu di tenpat yang
sering kamu lihat, supaya menjadi bahan pertimbangan. Begitu ada uang, baru
beli!
***
Selain keempat
tips di atas, kamu jangan lupa untuk selalu menggunakan akal sehat kamu
ketika berada di kantor. Pikirkan karir kamu, seperti misalnya apakah masuk
akal menghabiskan 12 jam di kantor, sementara pekerjaan itu bisa diselesaikan
dalam waktu delapan jam kerja. Gunakan
waktu dengan efisien. Pikirkan juga apakah masuk akal jika kamu menghabiskan
waktu untuk bekerja hanya demi melunasi hutang kartu kredit. Sementara barang
yang kamu beli itu sebenarnya tidak begitu kamu butuhkan.
Dunia kerja bukan melulu tempat kamu menghasilkan rupiah,
Beb! Kamu harus bisa menemukan apa yang kamu inginkan dari bekerja. Apakah
bekerja sepanjang hari tanpa henti adalah sesuatu yang benar-benar kamu
inginkan? Lalu, untuk apa kamu sebenarnya melakukan hal itu?Jangan lupa,
bayangkan orang-orang terdekat kamu, apakah pekerjaan kamu membuat kamu malah
menjadi jauh dari mereka?
Jangan lupa melakukan lompatan-lompatan ya, Beb! Jika
perusahaan menuntut kamu untuk selalu berada di kantor, pertimbangkan untuk
mencari pekerjaan lain. Jangan ragu untuk melakukannya. Masih banyak perusahaan
lain yang kulturnya lebih employee-friendly.
Ingat ya, Beb! bekerja hanya merupakan salah satu sisi dari kehidupan kamu,
jadi jangan sampai pekerjaan meguasai seluruh hidup kamu, Beb!
Yuk, Beb! sekarang saatnya kamu membuat perubahan dalam
dunia kerja kamu. Let’s make it simple!
Now or never!!
#d14N
0 komentar