Mempersiapkan Anak Menjadi Pribadi Bahagia
Agustus 06, 2018
Selamat Siang, Mak.
Menjadi orang tua itu ga gampang lho, Mak. Ga ada
pendidikannya, pelatihannya atau sekolahnya. Semula tugas kita selama menjadi
orang tua kita jalani cuma bermodal cinta, intuisi, keyakinan dan rasa percaya
kalau kita bisa jadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita. Bener ga sih?
Mak, pernah ga, kita memikirkan apakah mereka bahagia
selama ini? Apakah kita sebagai orang tua sudah menerapkan pola asuh yang benar
pada anak-anak kita? Mak tahu kan? kalo pola asuh kita menentukaan kebahagiaan anak kita nantinya. Dan sebagai orang tua, kebahagiaan anak adalah tanggung jawab besar
kita.
Mak, salah satu cara sederhana memupuk kebahagiaan anak
adalah dengan bermain bersama mereka. Orang tua jangan jaim ketika menghabiskan waktu
bersama anak-anak. Kenapa?
Karena tipikal anak-anak itu ga
sama, Mak. Ada tipikal anak yang suka beraktivitas di luar ruangan. Anak yang
aktif berlari kesana kemari, ia suka bermain sepeda, bahkan sering mengajak
ayah dan ibunya untuk terlibat bermain bersama mereka, menjadi teman
bermainnya. Sayangnya, ada sebagian orangtua yang memilih membiarkan anak
mereka bermain sendiri. Sebagai orangtua mereka tidak mau melibatkan diri
meskipun sang anak sudah meminta untuk ditemani.
Hmmm, orang tuanya jaim nih! atau jangan-jangan orang tuanya
punya dunia sendiri? Jangan egois ya, Mak! Sediakan waktu untuk terlibat
bersama anak-anak kita. Gak perlu jaim. Dunia anak-anak itu sebentar, jadi gunakanlah waktu yang sebentar itu dengan maksimal. Ketika mereka beranjak
besar, mereka akan punya dunia sendiri, bahkan dicium dan dipeluk aja mereka akan
menolak dan lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan teman sebayanya.
Emak gigit jari deh!
Yuk, jadi warna/-warni dalam masa-masa emas mereka yang kelak mereka simpan sebagai kenangan indah. Biarkan mereka puas bermain bersama dengan kita. Tepis rasa malu kita. Utamakan keceriaan anak-anak kita.
Yuk, jadi warna/-warni dalam masa-masa emas mereka yang kelak mereka simpan sebagai kenangan indah. Biarkan mereka puas bermain bersama dengan kita. Tepis rasa malu kita. Utamakan keceriaan anak-anak kita.
Selain menemani anak-anak kita bermain, menyuapi mereka juga
baik untuk mengakrabkan diri dengan si anak. "Huh, manja banget sih pake
disuapin segala!" Pernah denger omongan yang seperti itu, Mak? Jangan diambil
pusing ya! Sebenarnya terbiasa menyuapi anak-anak bisa memperkuat ikatan kita
sebagai orang tua dengan mereka lho. Anak akan merasa diperhatikan, mereka
akan merasa punya teman yang selalu ada untuknya, yaitu kita sebagai orang
tuanya.
Setiap orang tua pasti ingin melihat anak-anak mereka tumbuh
menjadi sosok yang bahagia. Sepertinya itu adalah mimpi semua orang tua kan,
yah? Termasuk aku. Aku ingin menjadi orang tua yang bisa melihat Aisha dan
Aqeela tumbuh menjadi pribadi dewasa yang bahagia. Caranya gimana?
Ada, Mak! Salah satunya ajarkan anak-anak kita untuk bisa
melihat segala sesuatunya dari sisi positif. Ajarkan mereka untuk menganalisis
segala sesuatunya dari sisi positif. Sehingga ia lebih peka terhadap lingkungan
sekitarnya. Tentu saja bertahap, sesuai dengan tumbuh kembang mereka.
Selain itu, untuk mempersiapkan anak-anak kita tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang bahagia, ajarkan mereka adab kesopanan,
sehingga ia disukai di lingkungannya. Anak yang sopan pasti disenangi oleh
teman-temannya, otomatis anak kita ceria dan tidak minder dalam bergaul.
Ajarkan ia berkomunikasi dengan baik, tidak hanya dengan anak sebaya mereka
tapi juga dengan orang dewasa.
Jangan pernah membentak anak!
Ini juga penting, Mak. Orang tua yang mau anaknya bahagia
tidak akan pernah membentak anak mereka. Ketika anak-anak melakukan kesalahan
atau mungkin misalnya si anak sedang bersedih tapi ia tidak bersedia
menceritakannya pada kita. Jangan sampai membentaknya ya, Mak. Bentakan kita
yang selevel dengan mie pedes mampus itu hanya akan membuat psikologisnya jadi
terganggu dan menurunkan rasa percaya mereka pada kita. *PR banget ini mah.
Mak, ternyata jadi orang tua butuh proses trial dan error seumur hidup. No body
is perfect, begitu juga proses kita menjadi orang tua. Tapi kita bisa
belajar dari kesalahan kita, dari pengalaman orang lain sehingga kita bisa
meminimalisir kesalahan di masa yang akan datang.
Yuk, Mak! Belajar menjadi orang tua yang hangat. Yang selalu
belajar melembutkan hati untuk terus sabar memahami, membersamai anak-anak kita
tumbuh menjadi sosok anak yang bahagia.
-d14N-
22 komentar
Mendidik anak gampang-gampang susah ya Mak?
BalasHapusTetapi kita harus tetap belajar agar saat bersama anak kita bisa lebih cerdas. Terima kasih sharingnya ya..
Sama-sama belajar mba. Aku juga masih perlu banyak belajar.
HapusHallo, salam kenal Mbak. Ini nih, aku yang masih suka ngebentak, hiks hiks, apalagi kalau lagi full deadline, hiks hiks :(
BalasHapusSama mba... aku juga masih suka loose control kalo udah marah :(
HapusNah sabar ini stok yang tidak boleh habis ya bunda. Menghadapi tingkah pola anak yang lucu bikin gemes pake banget itu Mesti punya stok sabar yang lebih deh. Heheheh saya juga masih belajar sabar
BalasHapusAku juga mba... belajar lagi, lagi dan lagi.
HapusKereeeen banget ulasannya mba, jelassss. Buat pelajaran saya jg nih hehe. Makasih ilmunya.
BalasHapusSama-sama Mba Steffi.
HapusPertama toss, nama depan kita sama:)
BalasHapusulasan yang lengkap..terima kasih sudah mengingatkan
Toss...Mba Dian. 😂
HapusWahh aku tertempar baca ini. Terkadang aku suka nanda menjadi meninggi karena anak yang tidak nurut :(
BalasHapusTerima kasih untuk sharingnya, mbak
Sama-sama Teh Egy. Aku juga masih belajar Teh.
HapusPR sayaa.a.. Kadang kalau capek masih bentak anak. Huhuhuuu...abis itu nangis di kamar mandi deh saya karena menyesal. Hiks. Makasih allertnya mbak
BalasHapusAlert juga buat aku Mba ... terimakasih sudah mampir.
HapusNoted banget..mengajarkan anak utk menganalisis segala sesuatunya dari sisi positif. Terima kasih reminder-nya
BalasHapusReminder buat semua orang tua Mba... terlebih aku yang masih fakir ilmu.
HapusBener banget ini, Mak. Saya posisinya sebagai single mom. Kadang maunya jadi ibu yang lembut tapi di lain waktu ingin memosisikan diri sebagai ayah yang tegas. Yang ada malah jadi membentak. Setelah ituuu sediiih. Masih belajar terus deh menjadi orangtua yang baik. Makasih tulisannya ya, Mak.
BalasHapusKeep learning, keep fighting Mba Melina. Aku selalu salut pada para single mom, mereka perempuan-perempuan setrong.
HapusPenyakit mamak-mamak biasanya suka mbentak kalo pas PMS wkwkwk.. hadeuuh. PR nih buat akuu
BalasHapusKalo lagi PMS, Emak keluar tanduk ya Mbok.
HapusBener banget proses belajar jadi orangtua seumur hidup, salut sama orangtua yang sampai sekarang bisa bersabar hadapi anaknya yang udah merid aja masih ngalem ke orangtua #ngacasayasendiri setuju banget, anak-anak butuh bahagia😍
BalasHapusGa berhenti belajar ya Mba,kitah. Emak-emak ini juga harus belajar ilmu sabar. Sabar yang tak berbatas.
Hapus