All You Need To Know About Miss V
Januari 12, 2019
Hi there!
Senang bisa duduk lagi di depan laptop, setelah sekian lama ‘agak drama’ dengan laptop. Apa kabar kalian?
Baek? Alhamdulillah aku baik-baik saja, kecuali my little crazy sempet tantrum dan bawaannya pengen streaming drama
mulu. *Blablabla… Mamak-mamak fangirls kalo ngeles, ya, begini.
Well, ini
post pertama aku di 2019. Malu-maluin! Ngaku jadi Blogger tapi males ngepost.
Ngakunya penulis tapi yang di upload cuma photo selfie terus. Ngakunya sibuk
tapi selalu bisa update story tentang
drama Korea. *Selfplak!
Semoga, kedepannya aku
bisa setia sama jadwal nulis di Blog. Aamiin.
Walaupun bahasan ini
agak-agak gimana gitu, tapi aku pengen banget ngepost ini dari dulu. This is all you need to know about miss V.
Kebanyakan dari kita
(baca; wanita) suka malu kalo membicarakan topik ini. Bahkan,menurut survey,
masalah seks, kelamin, payudara, menstruasi adalah topik-topik yang agak risih
dibicarakan, bahkan cenderung sering kita hindari. Sikap ini harusnya kita
perbaiki, karena topik diatas tadi adalah hal yang sangat penting menyangkut
tubuh kita. Sikap malu dan menghindar ini bisa merugikan kita, lho.
Sikap ini malah membuat
wanita jatuh ke dalam masalah yang berlarut-larut karena terkadang kita menutup
diri saat harus membicarakan masalah ini, bahkan dengan Ginekolog pribadi sekalipun. Akhirnya, saat menghadapi masalah
seputar kesehatan organ seksual, kita tidak dapat menyelesaikan masalah dengan
tuntas karena banyak informasi yang ditutupi karena rasa malu.
![]() |
Source : Pinterest |
Kesehatan organ kewanitaan adalah aspek yang sangat penting bagi kesehatan keseluruhan seorang wanita. Kesehatan organ kewanitaan juga ikut berpengaruh pada banyak hal, misalnya kemandulan dan kanker mulut rahim. Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus lebih terbuka akan kesehatan kelamin untuk menghindari masalah serius di kemudian hari.
Emang sih, merawat
kesehatan organ kewanitaan itu susah-susah gampang. Di satu sisi, bila lalai
menjaga kebersihan dan kesehatan organ kelamin, resiko penyakit seperti
keputihan maupun PMS (Penyakit Menular Seksual) sangatlah besar. Di sisi lain,
terlalu rajin membersihkannya bukan berarti miss V kita juga aman dari serangan
penyakit. *Nah, lo!
![]() |
Source : Pinterest |
Masalahnya, tak selamanya
miss V kita bisa sehat dan terjaga kondisinya. Keputihan misalnya, merupakan
keluhan paling umum yang paling sering diungkapkan wanita bila berkonsultasi
masalah penyakit yang berhubungan dengan kelamin.
Apa itu keputihan?
Keputihan adalah keluarnya cairan yang berlebihan dari vagina. Dalam dunia
kedokteran dikenal dalam beberapa istilah, leukorea,
fluor albus, white discharge atau vaginal
discharge, yang sebenarnya normal apabila masih dalam batas wajar. Wanita
mengalami keputihan normal saat ovulasi (keluarnya sel telur dari indung
telur), menjelang dan setelah mentruasi, adanya rangsangan seksual, serta pada
masa kehamilan. Selain itu, wanita juga sering mengalami keputihan ketika dalam
keadaan stres.
Jadi, apakah kita perlu
risau ketika keputihan datang? Jangan terlalu dicemaskan, karena keputihan
normal muncul karena proses pembersihan alami untuk menjaga vulva (mulut
vagina) agar tetap lembab dan bersih. Sifatnya dapat berubah sesuai masa
menstruasi. Pada masa pertengahan pertama siklus menstruasi, dengan pengaruh
hormon estrogen, cairan yang keluar
tipis, bening dan elastis serta baunya alami. Sementara pada pertengahan
selanjutnya dalam siklus menstruasi, cairan yang diproduksi dengan hormon progesterone berubah karakternya menjadi
lebih kental dan berwarna keruh.
Tapi walaupun demikian,
kebersihan daerah genital kita harus dirawat dengan baik, lho, ya, agar
keputihan normal tetap terjaga. Berikut beberapa tips praktis yang bisa
diterapkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan miss V kita, antara lain;
· Carilah pakaian alam yang menyerap keringat karena
keringat adalah media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan jamur. Gantilah
pakaian dalam kita apabila kita sering berkeringat.
· Jika sedang dalam masa menstruasi, jangan lupa untuk
sering-sering mengganti pembalut, kamu. Pembalut yang basah kuyup tentu saja
mengundang kuman dan bakteri untuk mengendap disana.
· Bersihkan daerah organ intim sehabis buang air kecil
atau besar dari arah depan ke belakang (dari arah vagina ke anus). Bila air
dialirkan atau disemprotkan dari arah anus ke vagina, resikonya adalah
kuman-kuman atau bisa saja cacing akan terbawa ke vagina. Akibatnya vagina
rentan terkena infeksi.
· Gunakan air bersih yang mengalir bila sedang di toilet
umum. Kita ‘kan ga tahu apakah air yang tertampung di bak atau ember itu bersih
atau tidak.
Mudah-mudah yang baca ga
pernah mengalami keputihan yang ga normal, ya. Trus keputihan yang ga normal
itu yang bagaimana, Dian? Keputihan bisa dikatakan patologis atau abnormal
apabila cairan yang dikeluarkann berbeda dan menimbulkan gejala lain pada
penderita. Jika kamu mengalami gejala keputihan patologis, itu tidak bisa hanya
dengan membiarkannya. Langkah terbaik untuk penyembuhannya adalah dengan
langsung memeriksakan diri ke dokter.
Berikut ini adalah
jenis-jenis keputihan patologis yang sering ditemui di tengah masyarakat.
· Kandidiasis
yang disebabkan oleh jamur Candida
Albicans. Cairan berwarna putih kental, baunya agak keras dan menyebabkan
gatal pada Vagina.
· Klamidia
disebabkan oleh infeksi bakteri di vagina maupun anus. Klamidia dapat menular kalau seseorang melakukan seks vaginal
dengan orang yang pernah mengalami infeksi tersebut tanpa menggunakan kondom.
Penderita infeksi ini bisa tidak merasakan gejala penyakitnya. Namun bila
gejala itu terasa, terjadi perubahan dalam pengeluaran dari vagina, perasaan
sakit di perut bagian bawah atau pendarahan yang tidak biasa.
· Trichomonas
Vaginalis disebabkan oleh infeksi
yang menyerang vagina. Infeksi ini berasal dari parasit yang ditularkan antara
lain karena berhubungan seks. Cairan kental , berwarna kuning atau kehijauan
dan berbau anyir. Cairan ini menyebabkan gatal disekitar labia (bibir vagina), atau vagina, seperti rasa ‘terbakar’ setiap
buang air kecil.
· Bacterial Vaginosis yang disebabkan oleh bakteri atau kuman. Cairannya
keabuan yang lebih encer dan berbau amis, terlebih sesudah berhubungan suami
istri, cairan bertambah banyak dan bau amisnya semakin menyengat.
· Cardnerella
yang disebabkan bakteri Hemophilus
Vaginalis.Akan timbul rasa gatal yang mengganggu pada miss V. Cairannya
berwarna keabuan, berair dan disertai banyak gelembung udara. Dan berbau anyir.
Ih, serem yah! Jangan
sampai kita mengalami hal diatas ya, Mak.
Selain keputihan patologis,
wanita juga sering mengalami penyakit di daerah miss V yang diakibatkan atau
ditularkan oleh hubungan seksual (PMS). Keputihan patologis ini juga bisa
menandakan adanya PMS. Selain itu, kita pun dapat mendeteksi PMS dengan adanya
perubahan bentuk miss V. Cara sederhananya, bisa diperiksa melalui cermin yang
diarahkan ke vagina dan juga dengan melakukan paps smear.
Adapun PMS (Penyakit
Menular Seksual) bisa juga dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya;
·
Conococcus atau lebih dikenal dengan nama GO, Warnanya
kekuningan yang sebetulnya merupakan nanah yanhg terdiri dari sel darah putih
yang mengadung kuman Neisseria Gonorrhoea.
Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol, deterjen dan sinar
matahari. Cara penularannya melalui hubungan seks.
·
Kista
Bartholin yang merupakan
pembengkakan di salah satu bibir kecil vagina (bisa bibir kanan atau kiri, tapi
tidak pernah keduanya sekaligus) dan rasanya nyeri. Penyebabnya adalah infeksi
bakteri yang menyebabkan sumbatan kelenjar Bartholin
yang menimbulkan kista.
·
Kondiloma yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) yang jinak. Terjadi di daerah perineum (daerah kulit di antara vagina
dan anus).Muncul bintil-bintil kecil yang makin lama akan mengumpul dan akan
berbentuk seperti jengger ayam atau kembang kol. Penyakit ini tidak terasa
nyeri, panas atau gatal.
·
Herpes yang disebabkan oleh virus simplex. Terjadi di daerah genital dan ditandai dengan
butiran-butiran kecil yang jernih dengan dasar kemerahan dan akan menimbulkan
rasa yang sangat nyeri.
Patut kamu jadikan
perhatian adalah PMS jarang sekali berupa single
agent. Maksudnya apa tuh? Jadi gini lho, jika kita terkena satu jenis PMS,
kemungkinan besar kita juga beresiko mengalami jenis PMS lainnya. *Duh…kok
serem ya?
Oleh karena itu diperlukan
pencegahan primer untuk kita para wanita yang sudah aktif secara seksual. Ada
banyak metode pencegahan yang bisa kita terapkan di rumah, diantaranya adalah
metode A-B-C. Apaan tuh? Jadi metode ABC itu adalah;
· A untuk Abstaining
from Sexual Activity
Sebisa
mungkin kita tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
· B untuk Be
Faithful
Jika
kita sudah aktif secara seksual, setialah pada satu pasangan saja.
Berganti-ganti pasangan memperbesar resiko tertular PMS. Pengobatan PMS pun
harus diikuti oleh kedua belah pihak pasangan. Bila salah satu saja yang
diobati, ditakutkan terjadi efek pingpong. Artinya, meskipun satu pihak sembuh
tapi bila berhubungan lagi dengan pasangan yang masih mengidap PMS, kemungkinan
besar ia akan tertular kembali.
· C untuk Condom
Use
Mintalah
pasangan kamu untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks. Penelitian telah
membuktikan bahwa penggunaan kondom bisa meminimalisasi resiko tertular PMS.
Nah, berhubung ini
menyangkut alat vital bagi kita para wanita syantik nan manjah, ga ada salahnya
kita lebih aware lagi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan
kita, ya, Mak. Semoga tulisan di atas bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan
yang kadang sangat ingin kita ungkapkan tapi risih dan malu untuk dikemukakan.
Sampai jumpa di next post,
ya. Doakan aku, untuk ga mager lagi duduk di depan laptop dan bercerita pada kalian semua.
-d14N-
19 komentar
Aku pernah keputihan parah waktu tinggal di Langkat dulu, sebabnya karena airnya kotor di sana. Juga aku masih suka pakai celana ketat.
BalasHapusSemakin tahu jadi aware dengan Nis V ini, kini sih Alhamdulillah ga pernah ada masalah.
Tengkyu dah diingatkan dengan postingan ini Mbak...dan kutunggu tulisan selanjutnya. Jangan cuma selpie melulu yaa..hahahah
Sedih akutu kalo baca kalimat terakhir. Mba kembar (nama) hau ken yu du det tumi 🤣🤣🤣🤣 aku dulu jaman masih sibuk bilak balik airport tiap hari, pulang ampe malem kalo delay suka keputihan juga, karena kecapek-an. Karena sekarang udah jadi nyonyah kerjaannya streaming dan selfie aku udah lama putus dari yang namanya keputihan ituh. 🤣🤣🤣 kapan kalo ada rejeki mit ap aku geret selfie yah. Percayalah selfie itu bikin nagih 🤪
Hapuskeputihan emang kadang-kadang agak mengkhawatirkan yaaa, aku pun dulu waktu remaja sering. Mungkin awal-awal haid jadinya suka gak bersih buat bersihisin Miss V. tapi sekarang udah rutin lah, malu sama suami wkwk. Makasih sharingnya makdiiii ~
BalasHapusMungkin waktu remaja belum terlalu paham bahayanya. Masih mengumpulkan informasi. Ish..ish iya atuh malu kalo sekarang mah.
HapusBener setidaknya pakai kondom dulu si suami klo istrinya lagi keputihan patologis, biar gak tjd pingpong phenomenon.
BalasHapusEh ada Bu Dokter. Kalo terjadi efek pingpong berabe juga ya, Mba. Ntar ujung-ujungnya saling nyalahin pulak ya 'kan?
HapusSaya pernah mengalami keputihan yang parah sewaktu sedang hamil. Kata bidan sih, masih terbilang wajar. Tapi agak mengganggu juga sih. Untung aja, setelah melahirkan gak ada keluhan yang berarti lagi.
BalasHapusMemang harus hati-hati menjaga kebersihan organ kewanitaan kita ya ...
Pas lagi hamil pertama dulu aku juga gitu, Mba. Pengalaman pertama dan dikehamilan minggu ke-5 aku harus dikuret karena janin tidak berkembang. Efek dari hormon juga kali ya, waktu remaja haidku ga lancar, suka loncat jauh dari seharusnya.
HapusThank you for sharing this mbak. Kita kadang terlalu malu untuk membicarakan ini yang berujung jadi uring2an sendiri ya. Aku dulu keputihan parah sampe infeksi dari iud yang jadi penyebab keguguran anak kedua. Emang harus dijaga banget masalah kesehatan organ wanita ini.
BalasHapusAku IUD juga, Mba. Emang harus ekstra perawatan ya,Mba. Secara benda asing masuk ke dalan V kita. Kalo ngebayangin seremnya suka ga sanggup. Tapi kalo ga IUD aku ga bisa, udah coba berbagai macam KB dan ga ada satupun yang cocok, akhirnya Dokter aku nyaranin IUD.
HapusAlhamdulillah semenjak gak pernah pake celanan jeans aku ga pernah keputihan lagi. Mungkin karna so so an skinny jeans dipake seharian akhirnya miss v juga gerah kali jadinya keputihan. Sekrang lebih suka pake gamis or terusan Alhamdulillah tuh si keputihan ga pernah datang lagi mak
BalasHapusAku masih suka pake jeans, Mba. Pinter-pinter nyiasatin aja kali ya, suka ganti daleman biar ga lembab.
HapusUntuk mencegah keputihan kadang saya ce*o* pakai air rebusan daun sirih Mbak. Enak adem, engga bikin gatel.
BalasHapusSerem juga yaa berbagai PMS tsb.
Makasih sharingnya...
Itu juga yang diajarin almh Mamaku,Mba. Katanya daun sirih antiseptik alami.
HapusAku pernah ngalamin keputihan abnormal pas penganten baru huhuhu... sampek dibawa ke dokter spesialis dan diobatin mak. Untungnya sembuh dan nggak lama hamil. Memang menjaga kebersihan organ intim tuh penting banget ya... makasih sudah berbagi info ini, jadi ngerasa diingetinmlagi
BalasHapuspas remaja sering keputihan. setuju harus sering ganti celana dalam ketika lembab. Aku selalau membawa baju ganti ke kantor, daripada pakai panty liner. infonya bermanfaat banget.
BalasHapusMiss V plg penting bg wanita shg perlu dirawat dg baik. Ga enak memang kl keputihan. Terima kasih infonya
BalasHapusSaya pernah ngalamin keputihan parah, karena ragu minum obat orang jadi lebih milih pengobatan luar. Awalnya pake sabun khusus kewanitaan dan sering2 ganti CD tapi ga berkurang banyak. Akhirnya pake obat herbal yg dimasukkan kedalam miss v. Sembuh dalam 2 minggu. Sejak itu jadi parno kalo udah ngerasa ada yg aneh dikit sama miss v
BalasHapusPernah keputihan duluuu pas awal merantau. Kayaknya adaptasi ma airnya, deh. Abis itu gak pernah lagi sampe sekarang.
BalasHapusBaca macem PMS di sini jdi serem yak. Emang betul nih, tulisan ini membuka (hampir) semuanya about miss V. Harusnya emang ga tabu dibicarain antar emak yak. TFS. Ditunggu next postingannya :)